Cherreads

Chapter 3 - Pencarian Cinta Sang CEO

Bab Terakhir: Ketika Topeng Terlepas dan Hati Bertemu

Hari-hari berlalu dengan Betrand semakin terjerat dalam perannya sebagai Bima dan perasaannya terhadap Clara. Mereka sering makan siang bersama, berbagi cerita tentang mimpi dan kekhawatiran. Betrand menikmati setiap momen kebersamaan itu, merasakan kehangatan dan ketulusan yang selama ini ia cari. Namun, ia juga semakin terbebani oleh kebohongannya. Ia tahu, cepat atau lambat, topeng ini harus dilepas.

Suatu sore, setelah jam kerja usai, Betrand memberanikan diri mengajak Clara untuk minum kopi di luar kantor. Clara setuju dengan antusias. Di sebuah kedai kopi yang nyaman dengan pemandangan kota Manila yang gemerlap, Betrand merasa inilah saatnya. Jantungnya berdebar kencang, bercampur antara harapan dan ketakutan.

"Clara," Betrand memulai, suaranya sedikit bergetar. "Ada sesuatu yang harus kukatakan padamu. Sesuatu yang penting."

Clara menatapnya dengan mata penuh tanya.

Betrand menarik napas dalam-dalam. "Nama asliku bukan Bima. Aku... aku Betrand Wijaya, CEO KOTAGGPOKER."

Keheningan menyelimuti meja mereka. Ekspresi Clara berubah dari bingung menjadi terkejut, lalu tampak terluka.

"Apa maksudmu?" tanya Clara dengan suara pelan, seolah tak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya.

Dengan hati-hati, Betrand menjelaskan semuanya. Alasan di balik penyamarannya, kerinduannya akan cinta yang tulus, dan bagaimana pertemuannya dengan Clara telah mengubah hidupnya. Ia mengakui kebohongannya dan betapa menyesalnya ia karena tidak jujur sejak awal.

Air mata mulai menggenang di mata Clara. "Jadi, selama ini... semuanya bohong?"

"Tidak, Clara. Perasaanku padamu... itu nyata. Semua percakapan kita, semua tawa kita... itu semua tulus dari hatiku," jawab Betrand dengan sungguh-sungguh, meraih tangan Clara di atas meja.

Clara menarik tangannya. "Bagaimana bisa aku percaya padamu? Kau berbohong tentang siapa dirimu."

Betrand mengerti rasa sakit dan kekecewaan Clara. Ia tidak menyalahkannya. "Aku tahu aku salah. Aku hanya takut... takut kau akan melihatku hanya karena statusku. Aku ingin kau mengenal Betrand yang sebenarnya, bukan CEO KOTAGGPOKER."

Suasana menjadi tegang. Clara terdiam, tampak berjuang dengan perasaannya. Betrand menunggu dengan cemas, berharap masih ada secercah harapan di hatinya.

Setelah beberapa saat yang terasa seperti keabadian, Clara menghela napas panjang. "Aku... aku tidak tahu harus berkata apa, Betrand. Aku merasa dibohongi, tapi di sisi lain... aku juga merasakan ketulusanmu selama ini."

Betrand menatapnya dengan penuh harap. "Berikan aku kesempatan untuk membuktikannya, Clara. Berikan aku kesempatan untuk menunjukkan bahwa Betrand yang kukenalkan padamu sebagai Bima adalah diriku yang sebenarnya."

Clara menunduk, tampak berpikir keras. Akhirnya, ia mengangkat wajahnya dan menatap Betrand dengan mata yang kini terlihat lebih lembut. "Ini tidak akan mudah, Betrand. Aku butuh waktu untuk mencerna semuanya."

"Aku mengerti," jawab Betrand dengan tulus. "Aku akan menunggu selama yang kau butuhkan. Aku hanya ingin kau tahu, perasaanku padamu lebih dari sekadar ketertarikan sesaat."

Hari-hari berikutnya terasa berat bagi Betrand. Ia kembali bekerja sebagai CEO, namun hatinya selalu tertuju pada Clara. Ia memberikan ruang dan waktu yang Clara butuhkan, sambil sesekali mengiriminya pesan singkat yang tulus, tanpa ada embel-embel status atau kekuasaan.

Suatu sore, Clara datang ke ruang kerja Betrand. Ia tampak gugup namun matanya memancarkan ketegasan.

"Betrand," sapanya pelan. "Aku sudah memikirkannya matang-matang."

Jantung Betrand berdebar kencang. Inilah saatnya.

"Aku memang merasa terluka karena kebohonganmu," lanjut Clara. "Tapi... aku juga tidak bisa memungkiri apa yang kurasakan selama ini. Aku menyukai Bima. Dan kurasa... aku juga mulai menyukai Betrand yang sekarang berdiri di hadapanku."

Air mata kebahagiaan menggenang di mata Betrand. Ia tidak menyangka akan mendengar kata-kata itu.

"Apa... apa ini berarti...?" tanyanya dengan suara tercekat.

Clara tersenyum lembut. "Ini berarti... berhentilah menyamar, Tuan CEO. Jadilah dirimu sendiri. Dan mari kita lihat ke mana hati kita akan membawa kita."

Betrand tidak bisa menahan senyum lebarnya. Ia berdiri dan menghampiri Clara, meraih kedua tangannya dengan lembut. "Terima kasih, Clara. Terima kasih telah memberiku kesempatan kedua."

Sejak saat itu, Betrand dan Clara mulai membangun hubungan yang baru, berdasarkan kejujuran dan ketulusan. Betrand tidak lagi menyembunyikan identitasnya, dan Clara belajar untuk melihat melampaui status CEO yang melekat padanya. Mereka berkencan seperti pasangan biasa, menikmati momen-momen sederhana namun penuh makna.

Di sebuah acara amal perusahaan beberapa bulan kemudian, Betrand berdiri di atas panggung, menggandeng Clara di sisinya. Ia memperkenalkan Clara kepada semua orang, bukan hanya sebagai seorang karyawan berbakat, tetapi sebagai wanita yang telah membuka matanya tentang arti cinta sejati.

"Aku mencari cinta yang tulus, dan aku menemukannya bukan di antara para sosialita atau rekan bisnis, melainkan di antara orang-orang yang bekerja keras di perusahaanku sendiri," ucap Betrand dengan tatapan penuh kasih pada Clara. "Clara melihat hatiku, bukan jabatanku. Dan karena itu, aku tahu aku telah menemukan cinta sejatiku."

Tepuk tangan meriah memenuhi ruangan. Clara tersenyum bahagia, menyandarkan kepalanya di bahu Betrand. Di balik gemerlap acara dan kesuksesan perusahaan, cinta yang tulus telah bersemi, membuktikan bahwa hati tidak pernah salah dalam memilih. Betrand, sang CEO yang menyamar, akhirnya menemukan apa yang selama ini ia cari, bukan di puncak kekuasaan, melainkan di kesederhanaan hati seorang wanita yang mencintainya apa adanya. Dan di kantor KOTAGGPOKER, di mana semuanya dimulai, kisah cinta mereka baru saja memasuki babak yang lebih indah.

[TAMAT]

Buat Ringkasan Audio

More Chapters