Cherreads

Hotel Horor Paling Laris di Indonesia

Iconplay_2
7
chs / week
The average realized release rate over the past 30 days is 7 chs / week.
--
NOT RATINGS
79
Views
Synopsis
Hotel Iconplay dikenal sebagai tempat liburan yang beda dari yang lain. Di balik bangunan modern dan layanan bintang lima, ada satu daya tarik yang bikin hotel ini viral dan selalu penuh pengunjung: sebuah game online misterius yang hanya bisa dimainkan oleh tamu hotel, tepat tengah malam. Game-nya unik, menegangkan, dan berhadiah besar. Tapi tidak semua tamu keluar dari permainan dengan selamat... Raka, seorang content creator yang sedang sepi penonton, memutuskan untuk menginap di Iconplay demi konten sensasional. Tapi malam pertamanya berubah menjadi mimpi buruk saat salah satu pemain dalam game menghilang tanpa jejak — dan dunia nyata mulai ikut berubah. Di hotel ini, batas antara realita, mimpi, dan dunia digital perlahan mengabur. Dan satu hal yang pasti: siapa yang kalah… akan kehilangan lebih dari sekadar skor.
VIEW MORE

Chapter 1 - Hotel Horor Paling Laris di Indonesia

📖 Episode 1: Check-in ke Dunia yang Salah

"Selamat datang di Hotel Iconplay. Di sini, semua tamu adalah pemain... dan semua permainan punya taruhannya sendiri."

Namanya Raka. Gamer hardcore, streamer kelas menengah yang lagi cari sensasi baru. Viewers-nya mulai turun, kontennya basi, dan dia butuh gebrakan. Saat itulah salah satu follower-nya DM:

"Bang, coba nginep di Hotel Iconplay. Konon katanya hotel itu viral karena ada game onlinenya. Tapi hati-hati... katanya yang kalah di game-nya bisa hilang beneran."

Raka awalnya cuma ketawa. Hotel? Game online? Horor? Ah, palingan konten prank ala-ala. Tapi... ternyata hotel itu benar-benar ada.

Terletak di daerah Puncak, Jawa Barat. Bangunannya tua tapi direnovasi modern, lengkap dengan Wi-Fi super cepat dan... ruang game khusus yang katanya "terhubung ke dunia lain."

Malam Pertama

Raka check-in sendiri. Lobby hotelnya sepi, hanya ada resepsionis cantik tapi dingin bernama Maya. Senyumnya tipis, dan matanya... kosong.

"Selamat datang di Iconplay. Anda akan ikut kompetisi malam ini?"

"Kompetisi?" tanya Raka heran.

"Iya. Tiap malam, ada Game Session. Pemenang mendapat hadiah besar. Yang kalah... ya, tergantung permainannya."

Suaranya pelan, tapi menusuk. Raka berpikir itu bagian dari roleplay. Hotel ini mungkin memang khusus untuk content creator. Menarik juga. Dia ikut.

Game Dimulai: Mirror Tag

Jam 1 pagi, Raka masuk ke ruang game. Ada 5 peserta lain. Mereka semua pakai VR headset yang sudah disediakan hotel. Permainan pertama: Mirror Tag — kejar-kejaran dengan bayangan sendiri di dunia cermin.

Raka tertawa saat game dimulai. Tapi begitu headset-nya menyala, dia langsung merasa aneh. Tubuhnya berat. Udara di ruang virtual itu dingin menusuk. Dan... suara gamenya bukan dari speaker. Itu langsung masuk ke kepalanya.

"Selamat datang di Dunia Cermin. Tangkap atau ditangkap. Jika Anda tidak berhasil keluar dalam 10 menit... tubuh Anda akan tetap di sini."

Salah satu peserta — cewek berambut pendek — mulai panik dan teriak minta keluar. Tapi headset-nya nggak bisa dicopot.

Dalam waktu 5 menit, dia tertangkap oleh sosok hitam di cermin. Headset-nya mati. Tubuhnya lemas, tak bergerak.

Raka terdiam. Ini bukan lagi konten. Ini nyata.

To be continued… 💀 Tentang Cerita Ini:

ICONPLAY adalah novel horor dengan latar hotel misterius di Indonesia. Setiap malam, tamu hotel bisa ikut game online dengan hadiah besar — tapi taruhannya adalah jiwa.

Setiap episode akan mengangkat game baru, kisah tamu yang terjebak, dan misteri besar di balik siapa yang menciptakan sistem game iblis ini.

Bab 2: Pemenang Tak Pernah Tidur

"Kau selamat… untuk malam ini. Tapi jangan salah, Raka. Pemenang tidak pernah tidur. Di sini, mimpi bisa membunuhmu."

Jam menunjukkan pukul 03.00. Raka terduduk diam di kursi ruang game, headset VR masih menempel di pangkuannya. Wajahnya pucat. Tangan gemetar. Satu dari enam pemain tadi — seorang gadis SMA — telah "keluar" dari permainan... untuk selamanya.

Tubuhnya kini terbujur kaku di lantai ruang game. Tidak bernapas. Tidak bergerak. Staf hotel datang... tanpa panik. Mereka hanya membawa tubuhnya pergi seperti itu hal yang biasa terjadi.

Dan tidak ada polisi. Tidak ada keributan. Semuanya... terlalu tenang.

Maya Kembali

Maya, resepsionis hotel, masuk ke ruang game tanpa suara.

"Selamat, Raka. Kamu menang malam ini. Skormu tinggi. Tapi jangan terlalu senang... karena ini baru awal."

"Apa-apaan ini?" Raka bangkit berdiri, hampir berteriak. "Kamu gila? Dia tadi... mati!"

Maya hanya tersenyum. Kali ini lebih lebar. Dan lebih mengerikan.

"Di Iconplay, yang kalah kehilangan lebih dari sekadar skor. Kau pikir kenapa hotel ini laris? Karena banyak yang ingin menang besar. Tapi tidak semua siap dengan harga yang harus dibayar."

Tidur yang Dilarang

Setelah kembali ke kamarnya, Raka mencoba menenangkan diri. Dia berpikir ini hanya mimpi. Atau prank. Tapi setiap sudut hotel terasa nyata — bahkan terlalu nyata.

Jam 4 pagi, dia mencoba tidur.

Tapi begitu memejamkan mata, dia langsung berada di tempat lain: lobi hotel, tapi semuanya serba hitam putih. Maya berdiri di sana, tapi kali ini wajahnya hancur. Bola matanya menghilang.

"Siapa yang menyuruhmu tidur, Raka?""Pemenang tak pernah tidur. Karena saat kau tidur… kami bisa masuk."

Raka terbangun dengan jeritan.

Napaknya berat. Tangannya berdarah. Ada cakar di dadanya. Bekas nyata. Bukan mimpi. Bukan halusinasi.

Siapa Pemilik Hotel Ini?

Pagi harinya, Raka mencari tahu lebih dalam. Ia menyusuri lorong-lorong hotel yang sunyi. Di balik ruang laundry, ia menemukan sebuah pintu besi kecil bertuliskan:

"Ruang Admin – Dilarang Masuk."

Raka nekat. Ia buka pintunya… dan menemukan puluhan layar monitor menampilkan wajah para tamu hotel yang sedang tertidur di kamarnya masing-masing — termasuk dirinya sendiri.

Monitor yang menampilkan kamarnya menunjukkan… Raka sedang tidur di kasur, padahal dia saat itu sedang menonton monitor itu sendiri.

"Apa aku… bukan aku?"

Seseorang muncul di belakangnya. Suara berat, dan dingin.

"Selamat datang di sisi gelap Iconplay. Di sini, bahkan identitas bisa dicuri."

To be continued… 📌 Catatan Penulis:

Di bab ini, atmosfer makin gelap. Kita mulai bermain dengan distorsi realita, mimpi, dan ancaman yang tak berhenti meski siang datang. Hotel Iconplay bukan cuma tempat menginap — ia adalah perangkap jiwa.

Mau lanjut ke Bab 3: Dilarang Logout, di mana Raka mencoba kabur tapi dunia luar tak lagi sama? Atau kamu mau plot twist lebih serem dulu? 😈

Kalo kamu berencana upload ini di Wattpad/Webnovel, aku juga bisa bantuin bikin bio penulis dan cover-nya!